Pembeli yang kelaparan menjarah supermarket Shanghai ketika Tiongkok mengirimkan 26 juta ke dalam lockdown Covid yang paling ketat di dunia
VIDEO mengenai pembeli yang kelaparan menyerang sebuah supermarket muncul ketika Shanghai menerapkan kebijakan lockdown (penguncian) Covid-19 yang paling ketat di dunia kepada 26 juta penduduknya.
Para penjarah yang putus asa mencari makanan terlihat mengobrak-abrik kotak-kotak dan melarikan diri dengan barang-barang yang dikemas setelah menerobos barikade.
Dalam klip yang diunggah di Twitter, orang-orang terlihat putus asa saat mereka segera berusaha mencari makanan untuk dibawa pulang.
Pengguna media sosial yang mengunggah rekaman tersebut mengklaim kelompok tersebut merasa tidak berdaya karena kekurangan makanan.
Mereka berkata: “Ini dimulai dari komunitas kecil, masyarakat mulai melakukan protes dan menuntut pasokan makanan.
“Kemudian mereka melanggar garis pertahanan polisi dan menjarah makanan dari supermarket terdekat.”
Penduduk Shanghai dikurung di rumah mereka dengan perintah untuk tidak keluar rumah, bahkan untuk berbelanja bahan makanan.
Masyarakat telah diinstruksikan untuk memesan makanan dan air sambil menunggu pengiriman sayuran, daging, dan telur dari pemerintah.
Namun karena layanan kewalahan, beberapa orang mengalami kelaparan, sehingga memicu kemarahan masyarakat ketika kota tersebut menghadapi wabah Covid-19 terbesar yang pernah terjadi.
Rekaman selanjutnya, yang diyakini diambil di area yang sama, menunjukkan orang-orang yang melakukan protes.
Dalam satu klip mengerikan yang belum diverifikasi secara independen, seorang warga Shanghai mengarahkan kamera ponselnya ke seluruh kota dari sebuah apartemen di mana orang-orang terdengar berteriak dari jendela mereka.
Kemarahan juga meningkat atas tuduhan bahwa orang tua dipisahkan dari anak-anak mereka jika hasil tes mereka positif, BBC dilaporkan.
Pihak berwenang di Shanghai telah mengubah kebijakan mereka dengan mengizinkan orang tua yang juga terinfeksi untuk bergabung dengan anak-anak mereka di pusat isolasi, namun Reuters memahami bahwa hal ini tidak berlaku untuk semua kasus.
Di tengah meningkatnya rasa frustrasi terhadap pembatasan lockdown terbaru, video penganiayaan hewan yang mengerikan telah memicu kemarahan lebih lanjut di dunia maya.
Seekor corgi peliharaan terlihat dipukuli hingga mati setelah pemiliknya dinyatakan positif Covid di tengah kebijakan lockdown yang ketat.
Video tersebut menunjukkan pria yang mengenakan perlengkapan hazmat memukul anjing tak berdosa itu dengan sekop di daerah pemukiman di distrik Pudong pada hari Rabu.
Momen mengerikan itu tertangkap kamera oleh seorang warga di blok menara terdekat dan menunjukkan petugas pencegahan Covid-19 mengejar anjing tersebut di jalan sebelum meninjunya sebanyak tiga kali.